Orang kafir Dan Orang Mukmin .
Hello, Assalamualaiku, !
datang lagi saya kembali mau share-ii psal Orang Islam sama Orang Kafir . kisah Teladan baa ni, Harap dapat di jadikan Teladan bersama lah okayy :))
datang lagi saya kembali mau share-ii psal Orang Islam sama Orang Kafir . kisah Teladan baa ni, Harap dapat di jadikan Teladan bersama lah okayy :))
Pada zaman dahulu ada seorang mukmin dan seorang kafir, kedua-dua mereka pergi menjala ikan. Si kafir mengangkat jala dengan menyebut nama berhalanya lalu dia mendapat banyak ikan manakala si mukmin mengangkaat jala dengan menyebut nama Allah, tetapi tidak mendapat satu ikan pun. Orang mukmim itu pun menjala sehingga waktu maghrib maka dia pun dapatlah seekor ikan, tapi malangnya ikan itu telah jaatuh kembali ke dalam sungai. Maka kembalilah orang mukmin tanpa mendapat apa-apa ikan dan si kafir pula mendapat banyak ikan.
Melihat hal yang demikian, maka malaikat yang menjaga orang mukmin itu pun sangat kesal dan apabila malaikat itu naik ke langit maka Allah menunjukkan kepada malaikat tersebut tempat yang disediakan oleh Allah untuk orang mukmin itu, iaitu syurga. Sehingga malaikat itu berkata, “Tidak bererti apa-apa pun penderitaan di dunia ini, apabila dia mendapat tempat di syurga”. Allah juga menunjukkan tempat orang kafir kepada malaikat itu, dan berkatalah malaikat, “Demi Allah tidak berguna apa yang didapatinya di dunia pada hal tempat kembalinya adalah neraka jahanam”.
Pada hari Kiamat Allah tetap akan menolak empat alasan atas umat sebab:
- Menolak alasan orang yang kaya jika orang kaya itu berkata, “Kekayaan itu telah menyibukkan aku sehingga aku tidak sempat melakukan amal ibadat”. Maka Allah akan berkata, “Kekayaan kamu itu tidak sampai dengan kekayaan Nabi Sulaiman, tapi Nabi Sulaiman tidak lalai dari melakukan ibadat”.
- Apabila hamba sahaya berkata, “Oleh kerana aku hamba sahaya, maka aku tidak bebas, oleh itu aku tidak dapat beribadat kepadamu”. Lalu Allah berfirman, “Nabi Yusof juga pernah menjadi hamba sahaya, tapi tidak pula dia lalai dari melakukan ibadah”.
- Apabila orang miskin berkata, “Kemiskinan inilah yang menyebabkan kami lalai dari beribadat kepadaMu”. Lalu Allah berfirman, “Kamu tidaklah semiskin Nabi Isa tapi Nabi Isa tidak pula lalai dari beribadat kepadaKu”.
- Apabila orang yang sakit memberikan alasan dengan mengatakan, “Penyakit itulah yang telah menghalang aku dari beribadat kepadaMu”. Maka Allah berfirman, “Penyakitmu itu tidaklah seteruk seperti penyakit yang dihidapi oleh Nabi Ayub dan penyakit itu tidak menghalangnya dari beribadat kepadaKu”.
*Sehinggakan tiada orang lagi dapat memberikan alasan kepada Allah kelak di hari Kiamat.*
Harap-harap dapat dijadikan teladan bersama.
okay ! Assalamualaikum !
Comments